Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI ini menjelaskan ketika pendiri bangsa ini menempatkan sila kemanusiaan itu selalu berganti istilahnya dengan internasionalisme itu maksudnya adalah kemanusiaan itu selalu dia beyond border, dia melewati batas negara.
“Kita tidak melihat adanya pembatasan kita karena persoalan administrasi, persoalan batas negara yang membuat kita tidak perlu punya rasa kemanusiaan,” jelas Tobas.
Baca juga: Dewas KPK Sebut Firli Bahuri Langgar Tiga Kode Etik
Aktivis HAM ini menyatakan apa yang dialami oleh kelompok Rohingya adalah persoalan kita juga dan oleh karena itulah maka saya ingin mengajak kita semua untuk menerapkan sila kedua Pancasila ini.
Diata melanjutkan kita memiliki nilai-nilai kemanusiaan, kita menjadi bangsa yang selalu siap untuk menolong setiap orang yang sedang mengalami kesulitan dan jangan pernah menjadi orang yang membiarkan orang-orang yang butuh pertolongan untuk kemudian malah kita serahkan lagi ke tempatnya, mereka akan mendapatkan persoalan yang sangat berat atau kita biarkan mereka terkatung-katung tanpa ada kejelasan mengenai nasib mereka.
“Kita harus menjadi bangsa untuk siap tolong menolong karena kita punya kemanusiaan yang adil dan beradab,” imbuh Tobas.
Oleh karena itu, Tobas menyampaikan maka mudah-mudahan kita berharap pemerintah pusat yang mengambil alih persoalan ini dengan memikirkan strategi apa yang terbaik untuk penanganan para pengungsi Rohingya dan jangan hanya diserahkan pada pemerintah daerah tapi ini harus menjadi kewajiban pemerintah pusat.
