NasionalHankam

Penambahan Kodam Baru, Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Sektor Keamanan Nilai Mengkhianati Reformasi TNI 1998

Avatar of Redaksi Beritakanal.net
77
×

Penambahan Kodam Baru, Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Sektor Keamanan Nilai Mengkhianati Reformasi TNI 1998

Sebarkan artikel ini
1709268360322
59 / 100

“Pelaksanaan agenda tersebut senafas dengan upaya penghapusan peran sosial-politik ABRI/TNI yang didorong pada tahun 1998, mengingat pengalaman historis di era Orde Baru ia lebih berfungsi sebagai alat politik kekuasaan, bukan untuk pertahanan negara,” ujarnya.

Selanjutnya Julius menegaskan restrukturisasi Koter secara tersirat telah diamanatkan dalam Penjelasan Pasal 11 Ayat (2) UU TNI menyatakan bahwa “dalam pelaksanaan penggelaran kekuatan TNI, harus dihindari bentuk-bentuk organisasi yang dapat menjadi peluang bagi kepentingan politik praktis. Pergelarannya tidak selalu mengikuti struktur administrasi pemerintahan.”

“Dengan dasar tersebut, eksistensi komando teritorial mestinya direstrukturisasi, bukan ditambah atau disesuaikan mengikuti jumlah provinsi di Indonesia,” tegasnya.

Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Sektor Keamanan menilai, penambahan 22 Kodam baru, sehingga nantinya ada untuk setiap provinsi sesungguhnya lebih menyiratkan adanya sebuah kehendak untuk melanggengkan politik dan pengaruh militer, khususnya matra darat dalam kehidupan politik dan keamanan dalam negeri seperti zaman Orde Baru dari pada bertujuan memperkuat peran TNI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara.

“Dengan masih kuatnya persepsi ancaman internal dan orientasi inward looking, prajurit TNI yang ditempatkan dan mengisi struktur teritorial tersebut, mulai dari Kodam hingga Koramil akan lebih banyak disibukkan untuk mengurusi persoalan politik, sosial masyarakat dan isu keamanan dalam negeri, bukan fokus ke tugas pokoknya dalam menghadapi ancaman eksternal dari negara lain,” ujar Julius.

Dengan semakin menguatnya Koter, menurut Julius ruang dan kecenderungan bagi militer untuk berpolitik menjadi tinggi.