“Nilai-nilai budaya Jawa seperti Ojo Dumeh, Alon-alon asal kelakon, Bahasa Jawa Kromo Inggil, Ewuh-pakewuh, Unggah-ungguh, Eling lan waspodo, Sungkan, Mangan ora mangan sing penting kumpul, dan Rukun agawe dapat menjadi landasan moral yang kuat bagi akuntan dalam menghadapi situasi etika yang kompleks” ungkap Danila.
Danila mengatakan diharapkan integrasi ini dapat membantu akuntan untuk memiliki karakter yang lebih peka terhadap aspek etika dan bertindak sesuai dengan kepentingan publik, sehingga pelanggaran etika dapat diminimalisir dan kepercayaan masyarakat dapat ditingkatkan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan, kepercayaan publik, dan profesionalisme akuntan publik.
Baca juga: Kapuspen TNI Akui Adanya Penganiyaan Yang Dilakukan Anggota TNI
“Setelah memaparkan hasil publikasi artikel, saya merasakan seperti rasa lega karena berhasil mempresentasikan hasil riset jurnal yang sudah saya buat dengan beberapa para dosen dan merasa banyak mendapatkan ilmu yang lebih bermanfaat atas masukkan dari reviewer” terang Mahasiswa Akuntansi Semester 3.
Selain itu Reviewer dari Universitas Brawijaya, Mirna Amirya memberikan beberapa masukan untuk penguatan dan pengembangan penelitian selanjutnya.
Baca juga: Ganjar Akan Selalu Pegang Ajaran dan Nilai-nilai Kemanusiaan Gus Dur
“Bagian pendahuluan dan manfaat penelitian belum diulas dengan jelas. Bagian metode penelitian perlu menjelaskan fase/tahap review jurnal (tahap pengolahan data)” ungkap Akademisi Akuntansi dari Universitas Brawijaya.
Menurutnya pada bagian pembahasaan perlu menyandingkan antara kode etik akuntan dengan budaya jawa yaitu keterkaitan nilai budaya dengan integritas/objektivitas/kompetensi/kerahasian/profesional.