Palembang, Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Sumatera Selatan (Pengprov IPSI Sumsel) menggelar Kejuaraan Pencak Silat IPSI Cup II Tahun 2025 Tingkat Nasional.
Kejuaraan ini diikuti 2650 peserta di Gor Dempo Jakabaring Sport Center, Kota Palembang, Sumsel, Kamis (20/2/2025).
Digelar 20-23 Februari 2025, secara resmi dibuka oleh Gubenur Sumsel diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sutoko.
Turut hadir, Kasi Kepemudaan dan Kepramukaan Dispora Sumsel Hendri Gunawan, Sekretaris KONI Sumsel Tubagus Sulaiman, Ketua KONI Kota Palembang, Anton Nurdin sekaligus menjabat sebagai Ketua IPSI Kota Palembang dan perwakilan Polda Sumsel Kompol Sari.
Sutoko menyampaikan bahwa atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, menyambut baik atas terselenggaranya kejuaraan pencak silat IPSI Cup II tingkat nasional tahun 2025, dalam rangka mempersiapkan atlet Indonesia untuk mengikuti event-event baik tingkat nasional maupun internasional
“Selamat bertanding kepada seluruh peserta dalam kejuaraan pencak silat tingkat nasional Tahun 2025 dan dengan tetap berpegang tengguh nilai-nilai luhur sportifitas olahraga, semoga dapat mempersembahkan atlet-atlet yang terbaik untuk Indonesia,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum IPSI Sumsel melalui sekretarisnya, Darlis mengatakan dasar kegiatan ini merupakan program IPSI Sumsel di dalam pembinaan prestasi, rekomendasi Pengurus Pusat IPSI, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan KONI Provinsi Sumsel.
“Tujuan dari kejuaraan ini sebagai program IPSI Sumsel untuk mencari atlet yang terbaik dan berprestasi. Kami yakin dan percaya bahwa tanpa kompetisi atau pertandingan, tidak akan lahir atlet yang terbaik untuk Provinsi Sumsel,” ujar Darlis.
Menurut Darlis, kejuaraan ini diikuti 130 tim yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi, Polda Bengkulu, Polda Sumsel dan 7 Provinsi terdiri dari Lampung, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Aceh, Riau dan DKI Jakarta.
“Dari 130 tim yang ikut bertanding dalam kejuaraan ini berjumlah 2650 peserta, dibagi dalam 5 (lima) katagori yaitu usia dini / Sekolah Dasar sebanyak 862 peserta, Pra Remaja 1024 peserta, Remaja 424 peserta, Dewasa 250 peserta dan Mahasiswa 150,” ujarnya.
Darlis menyatakan kejuaran tingkat nasional ini, bukan event yang langka bagi Sumsel, karena sebelumnya sudah pernah melaksanakan kejuaraan perebutan Piala Kemenpora yang digelar di Banyuasin.
“Insyaallah, kami akan geliatkan kompetisis IPSI dikalangan para pesilat di Sumsel, karena banyak sekali anak-anak yang dilatih ditingkat perguruan. Kalau kita totalitaskan kemarin, ada sekitar 86 perguruan di Sumsel dengan jumlah siswanya lebih kurang 200 ribu siswa,” ujarnya.
Ia menjelaskan dengan banyaknya jumlah siswa tersebut, tentu Sumsel membutuhkan kompetisi, supaya anak-anak yang latihan di perguruan tersebut menjadi atlet provinsi Sumsel.
“Kejuaraan ini merupakan salah satu bentuk uji coba IPSI Sumsel dalam persiapan Pekan Olah Provinsi (Porprov), dimana kami belajar dari pada PON di Papua, Provinsi Lampung tidak lolos pra PON sedangkan Sumsel mendapata 1 mendali emas, tetapi pada PON Aceh-Medan terbalik dan Lampung mendapat 2 mendali emas,” kata Darlis.
Terkait dengan hal tersebut ada apa dengan Provinsi Lampung, oleh karena itu, Pihaknya tidak malu untuk belajar seperti apa yang dilakukan oleh Lampung untuk prestasi terbaik yang akan diraih oleh Sumsel.
“Maka, 2 tahun ini, kami mencoba menggeliatkan dan menggelorakan kompetisi pencak silat di Sumsel. Insyaallah pada April akan ada kompetisi rutin 2 bulan sekali,” ungkap Darlis.
Darlis menambahkan bahwa sebagai ajang uji coba, semua atlet persiapan Proprov, Pra PON dan yang lolos Popnas diturunkan atau diikut sertakan dalam kejuaraan ini.
“Terima kasih kepada semua pihak terkhususnya Pemerintah Daerah yang telah mensupport dan mendukung dalam kegiatan kejuaraan hari ini,” tutupnya.